Selasa, 16 Oktober 2012

lahan kering


PENGELOLAAN LAHAN KERING,
SEBUAH MODEL PERTANIAN KONSERVASI
DI KAWASAN HULU DAS JRATUNSELUNA JAWA TENGAH
Oleh :
GUNAWAN BUDIYANTO


          I.  Pendahuluan.
              Berdasarkan jumlah air yang dilibatkan, lahan budidaya dipilahkan menjadi lahan basah yang sering disebut lowland/wetland serta lahan kering yang sering disamakan dengan upland/dryland. Lahan kering sendiri mempunyai pengertian sebidang lahan dengan keterbatasan sumber air sepanjang tahun dan tidak pernah dalam kondisi tergenang. Keterbatasan sumber air berarti kandungan lengasya (soil moisture content) selalu berada di bawah kadar air kapasitas lapangan. Perbandingan jumlah curah hujan pada saat musim hujan yang tidak dapat mengimbangi kebutuhan air sepanjang tahun (terutama untuk kebutuhan evaporasi dan transpirasi) juga sering digunakan untuk menjelaskan istilah lahan kering.


PENGELOLAAN LAHAN KERING,
SEBUAH MODEL PERTANIAN KONSERVASI
DI KAWASAN HULU DAS JRATUNSELUNA JAWA TENGAH
Oleh :
GUNAWAN BUDIYANTO


          I.  Pendahuluan.
              Berdasarkan jumlah air yang dilibatkan, lahan budidaya dipilahkan menjadi lahan basah yang sering disebut lowland/wetland serta lahan kering yang sering disamakan dengan upland/dryland. Lahan kering sendiri mempunyai pengertian sebidang lahan dengan keterbatasan sumber air sepanjang tahun dan tidak pernah dalam kondisi tergenang. Keterbatasan sumber air berarti kandungan lengasya (soil moisture content) selalu berada di bawah kadar air kapasitas lapangan. Perbandingan jumlah curah hujan pada saat musim hujan yang tidak dapat mengimbangi kebutuhan air sepanjang tahun (terutama untuk kebutuhan evaporasi dan transpirasi) juga sering digunakan untuk menjelaskan istilah lahan kering.

SDA yang tak dapat diperbarui


I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pengkerukan sumber daya alam tambang pasir besi saat ini mulai marak-maraknya dibincangkan diberbagai khalayak publik. Sebagai sumber kemakmuran, sudah tidak diragukan lagi bahwa sektor ini menyokong pendapatan negara selama bertahun-tahun. Sebagai perusak lingkungan, pertambangan terbuka (open pit mining) dapat merubah total iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit bahan tambang disingkirkan. Selain itu, untuk memperoleh atau melepaskan biji tambang dari batu-batuan atau pasir seperti dalam pertambangan emas, para penambang pada umumnya menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari tanah, air atau sungai dan lingkungan. Pada pertambangan bawah (underground mining), kerusakan lingkungan umumnya diakibatkan karena adanya limbah (tailing) yang dihasilkan pada proses pemurnian bijih. Baik tambang dalam maupun tambang terbuka menyebabkan terlepasnya unsur-unsur kimia tertentu seperti Fe dan S dari senyawa pirit (Fe2S) menghasilkan air buangan bersifat asam  (Acid Mine Drainage / Acid Rock Drainage) yang dapat hanyut terbawa aliran permukaan pada saat hujan, dan masuk ke lahan pertanian di bagian hilir pertambangan, sehingga menyebabkan kemasamam tanahnya lebih tinggi. Tanah dan air asam tambang tersebut sangat masam dengan pH berkisar antara 2,5 – 3,5 yang berpotensi mencemari lahan pertanian.
Eksistensi petani pesisir pantai selatan Jawa dengan jumlah lebih dari satu juta orang kerap kali terganggu akan hadirnya industri pertambangan, hal ini mendorong lahirnya konflik-konflik agraria dengan melibatkan relasi kekuasaan antara modal dengan negara terhadap petani. Kandungan mineral di pesisir pantai selatan Jawa yang diburu oleh korporasi pertambangan merupakan penjaga ekosistem dan salah satu faktor penentu keberlangsungan pertanian pesisir karena kandungan mineral tersebut mengikat unsur-unsur senyawa dari besi yang kemudian menghasilkan air tawar sebagai sumber irigasi dan mencegah terjadinya abrasi.  Pengambilan penambangan pasir besi ini banyak ditentang diberbagai kalangan masyarakat ataupun sejumlah tokoh politik. Hal ini dikarenakan akan menimbulkan banykanya peristiwa-peristiwa yang akan merugikan masyarakat yang pada umumnya bermatapencaharian sebagai petani.
Selain berpengaruh terhadap kadar air laut yang akan berpengaruh terhadap tanaman, juga merusak karakteristik pesisir pantai dibagian wilayah DIY.

Postingan Lebih Baru Beranda